Selasa, 05 April 2011

Teman baru gw

di catatan gw yg kali ini, gw akan cerita tentang teman baru gw
sebut saja "RG",,, dia seorang anak dari banjarmasin yg datang ke martapura untuk mencari pengalaman kerja
dia tinggal di rumah nene'y, dimana rumah nene'y sebelahan dengan rumah gw
sebelumnya gw juga udah tau siapa itu RG, tpi belum bgtu kenal, setelah dia tinggal di martapura (jadi tetangga gw) gw makin dekat dan kenal sama dia. kita saling berteman, tapi PARAHnya ternyata dari pertemanan kita itu muncullah sebuah perasaan, dan itu dari gw. mungkin itulah ga enaknya kalo kita berteman dekat sama cowo.
semakin hari kami makin dekat, dan perasaan gw ke dia juga semakin tebal, setebal bulu domba hhe....
sering gw jadi salting kalo dekat dia,,, waaduu malu gw!!!!!!!
dan PARAH, ternyata dia tau bagaimana perasaan gw ke dia,,, malah malu tingkat dewa aja dah gw !!!!!!!
tapi dari sini dia memberi perhatian lebih ke gw,,, yaa gw seneng dong
semakin hari tertemanan gw waktu itu semakin dekat ajaa
SENANG dh kalo jadi gw
hxixixixi

oke,,, cukup ini aja curhat gw malam ini
se'tidaknya dengan curhatan ini bisa ngurangin stress gw yg besok mao TO dan gada belajar sma sekali

Kamis, 31 Maret 2011

BLOG GW, CURHATAN GW

yaa mungkin blog ini bakalan jadi tempat curhat gw setelah sahabat2 gw litha, meyla, icha, dan nitha
disini gw bkalan nulis tentang kehidupan gw,,,,
meybe asmara gw, pendidikan gw, keuangan gw, pkoknyaa all of my life

okeeee, untk tulisan pertama ini gw bkal cerita tentang keluarga dpess one (XII IPS 1 SMAMA)
disini gw bnyak mndpat pelajaran dan makna dari pertemanan, gw bnyk teman, sahabat, pengalaman,,,,,
tpi sebentar lagi gw dan teman2 gw bkal melanjutkan hidp kami masing2,,,
sebentar lagi kami UN, kmudian nerima hasil'y (moga lulus AMIN) dan setelah itu byarrrrrrrrrrr ga tau lagi dh
sbagian tmn gw ada yg kuliah di bjm, bhkan ada yg keluar kalimantan, tpi kalo gw sndri sih cuman di mtp ato bjb aja, sekalian gw mau cari kerja biar bisa ngabantu kehidupan keluraga gw,,,,

kerja keras yg sesungguhnya baru akan dimulai kawan, disinilah kita harus berjuang agar cita-cita kita dpt tercapai


pesan gw cuman satu, kalian jangan melupakan persahabatan yang ada di spess one yaa
kita semua satu keluarga
love u so much

Jumat, 04 Desember 2009

Kado terindah daLam hidup

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

Kehadiran. Kehadiran orang yang dikasihi adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir lewat surat , telepon, foto, atau fax. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

Mendengar. Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasih pun akan terdengar manis baginya.

Diam. Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalaya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik, bahkan mengomel.

Kebebasan. Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupannya. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah "kamu bebas berbuat semaumu". Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

Keindahan. Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

Tanggapan Positif. Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap, atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya ada pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir Anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya? Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.

Kesediaan Mengalah. Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah". Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Senyuman. Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali Anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi

Jumat, 30 Oktober 2009

Aq sNgad sYank mA OraNG Tua qQu
taNpa orAng tUa qQu tdK aKn mNjdi sPrti ini. . .
OranG tUa q sLaLu mMbri Q nSiHat
yG pSti nSiHat tUe yG T'bAeK BgE qQu

maAf kN qQu. . .
KrN q sRinG m'Lwn dGn prKtaAn kLian

q sNgt sYnK DgN kLiaN
I LOVE U My pAreNt. . .